Selasa, 15 November 2011

ELEKTRONIKA DIGITAL DASAR bagian 2

Komponen Pasif
Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan,berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 MΩ(mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)).
Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
a.  Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbont ergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.
Gambar simbol dan bentuk resistor tetap dapat dilihat pada gambar 9.




Gambar 9. (a) Resistor tetap; (b) Simbol resistor tetap
b.   Resistor variabel ataupotensiometer, yaitu resistoryang besarnya hambatan dapat diubah- ubah. Yang termasuk ke dalam potensiometer ini antara lain :Resistor KSN (koefisien suhu negatif), Resistor LDR(light dependent resistor) dan Resistor VDR (VoltageDependent Resistor).
Gambar simbol dan bentukresistor variabel dapat dilihat pada gambar 10.


Gambar 10. (a) Resistor Variabel / Potensiometer;(b) Simbol resistor variabel/potensiometer

Menentukan Kode Warna pada Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dantoleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera harga toleransinya.Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :


Gambar 11. Resistor dengan 4 Gelang dan 5 Gelang Warna.
Tabel 1. Kode Warna pada Resistor 4 Gelang

Contoh :
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat,gelang kedua cokelat, gelang ketiga orange dan gelang keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor !
Nilai Resistor tersebut :
Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=0; Gelang 3(orange)= 103 ; Gelang 4 (emas) = 5 %
Sehingga nilai tahanan resistor adalah 10 x 103 ± 5 %
atau 10 KΩ dengan toleransi 5 %

Kode Huruf Resistor
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang diselubungi dengan keramik/porselin, seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 12. Resistor dengan Kode Angka dan Huruf
Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22 RJ adalah sebagai berikut :
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
22 R berarti besarnya resistansi 22Ω Dengan besarnya toleransi 5%
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam F (Farad) = 10-6 F (mikro Farad) = 10-9 nF (nano Farad)
= 10-12 pF (piko Farad). Kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub positif dan kutub negatif (bipolar), sedangkan kapasitor kering misal kapasitor mika, kapasitor kertas tidak membedakan kutub positif dan kutub negatif (non polar).Bentuk dan simbol kapasitor dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 13. (a) Kapasitor; (b) Simbol kapasitor


Gambar 14. Kode Warna pada Kapasitor
Arti kode angka dan huruf pada kapasitor dapat dilihat pada tabel 2 di bawah .
Tabel 2. Kode Warna pada Kapasitor
Tabel 3. Kode Angka dan Huruf pada Kapasitor


Contoh : - kode kapasitor = 562 J 100 V artinya : besarnya kapasitas = 56 x 102 pF = 5600 pF; besarnya toleransi = 5%; kemampuan tegangan kerja = 100 Volt.
Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Simbol induktor seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 15. (a) Induktor ; (b) Simbol Induktor

Kapasitas induktor dinyatakan dalam satuan H (Henry) =1000mH (mili Henry). Kapasitas induktor diberi lambang L,sedangkan reaktansi induktif diberi lambang XL
.XL = 2 p . f . L (ohm). ……………........................ (1)
dimana :
XL = reaktansi induktif (W)
p = 3,14
f = frekuensi (Hz)
L = kapasitas induktor (Henry)
Pada induktor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya
terdapat unsur R saja. Dalam sumber tegangan AC berlaku rumus :
Dimana :
Z = Impedansi (W) R = Tahanan (W)
V = Tegangan AC (Volt) XL = Reaktansi induktif (W)
I = Arus (Ampere)
Dari persamaan (2) jika sumber tegangan AC (V) dan arus (I) diketahui, maka Z dapat dihitung. Dari persamaan (3), jika R diketahui, maka XL dapat dihitung. Dari persamaan
(1) jika f diketahui, maka L dapat dihitung.

                                                             

1 komentar: